03 Oktober 2012

PRAKTIK KEBIDANAN DAN RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN

Diposting oleh Unknown di 10/03/2012 08:55:00 AM 1 komentar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi. Kehamilan merupakan peristiwa yang sangat didambakan oleh setiap wanita.Oleh karena itu, perlu adanya tindakan-tindakan khusus yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terutama bidan.
Asuhan  kebidanan dan praktek kebidanan  menjadi dasar untuk memberikan asuhan kebidanan yang baik bagi remaja puteri, wanita pra nikah, wanita hamil dan wanita yang melahirkan. Asuhan yang baik dapat memberikan kenyamanan pada wanita karena kehamilan dan kelahiran merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang wanita dan keluarganya. Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan sangat beruntung dapat berbagi peristiwa ini , bidan juga berada dalam posisi yang unik untuk meningkatkan kesehatan reproduksi bagi remaja, meningkatkan kemampuan ibu dalam melahirkan, kemampuan menemani ibu dalam proses kelahiran dengan memberikan dukungan dan dorongan,melayani saat masa-masa nifas.

1.2   Tujuan 
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.      Mengetahui pengertian dari praktik kebidanan.
2.      Memahami pengertian asuhan kebidanan.
3.      Mengetahui ruang lingkup asuhan kebidanan.

  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Praktik Kebidanan
                        Praktik Kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, masa antara dalam lingkup praktek kebidanan juga termasuk pendidikan kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk keluarga dan komunitasnya.
Praktik kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh sosial, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya.  Praktik kebidanan bertujuan menurunkan / menekan mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan, kesehatan, medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan ibu dan janin / bayinya.

2.2       Pengertian Asuhan kebidanan
Asuhan adalah bantuan yang diberikan baik kepada individu, pasien atau kliennya (Santosa N, 1994:3). 
Asuhan adalah mencakup bimbingan, didikan dan hasil mengasuh (Primi Pena, 2002:72).
Kebidanan adalah mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan, yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan (Syahlan, 1996:12).
        Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebütuhan masalah dalam bidang kesehatan ibu hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana (Depkes RI, 1999).

2.3                Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan
Secara Ringkas, Asuhan kebidanan adalah asuhan yang di berikan oleh seorang Bidan yang mempunyai Ruang Lingkup sebagai berikut:

2.3.1        Remaja Putri
Asuhan yang diberikan Bidan kepada Remaja putri. Bidan memberikan penyuluhan tentang proses menstruasi.

2.3.2        Wanita Pranikah
Asuhan yang diberikan Bidan kepada wanita sebelum menikah. Bidan memberikan penyuluhan tentang dampak hubungan seksual.

2.3.3        Ibu Hamil
        Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah asuhan yang diberikan Bidan pada ibu hamil utuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan menangani secara dini kegawatdaruratan yang terjadi pada saat kehamilan.

2.3.4        Ibu Bersalin
         Asuhan yang di berikan Bidan pada Ibu Bersalin. Bidan melakukan Observasi pada Ibu Bersalin, yani pada Kala I, Kala II, kala III, Dan kala IV.

2.3.5        Ibu Nifas
Asuhan kebidanan pada Ibu nafas adalah Asuhan yang di berikan Pada Ibu Nifas. Biasanya berlangsung selama 40 hari atau sekitar 6minggu. Pada Asuhan ini Bidan memberikan Asuhan berupa Memantau Involusi Uteri, Kelancaran ASI, dan Kondisi Ibu dan Anak.

2.3.6        Bayi Baru lahir
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada bayi baru lahir. Pada bayi baru lahir Bidan memotong tali plasenta, memandikan, mengobservasi ada tidaknya gangguan pada pernafasan dsb dan memakaikan pakaian dan membendong dengan kain.

2.3.7        Bayi dan Balita
Asuhan kebidanan pada neunatus dan balita adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada Neunatus dan balita. Pada balita Bidan memberikan Pelayanan, informasi tentang Imunisasi dan KIE sekitar kesehatan neunatus dan balita.

2.3.8        Menopause
Asuhan yang diberikan Bidan kepada wanita yang Ibu-ibu yang sudah berhenti masa suburnya.

2.3.9        Wanita dengan Gangguan Reproduksi
Asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan Reproduksi adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi. Bidan memberikan KIE (Konseling Informasi Edukasi) tentang gangguan-gangguan reproduksi yang sering muncul pada wanita seperti keputihan, menstruasi yang tidak teratur.

BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Praktik kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan janin / bayinya. Praktik kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan dan bersifat holistik dan sangat berperan penting bagi wanita.
Sementara asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai masalah dalam bidang kesehatan. Asuhan kebidanan diberikan oleh bidan kepada remaja putrid, wanita pranikah, dan ibu hamil serta melahirkan. Asuhan kebidanan mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang berguna bagi klien asuhan.

3.2              Saran
Praktek kebidanan sangat berperan penting dan memberikan pengaruh besar bagi wanita. Bidan juga harus melakukan asuhan kebidanan dengan baik agar dapat tercipta kenyamanan antara klien dan bidan itu sendiri. Asuhan yang diberikan oleh bidan  harus sesuai dengan kebutuhan kliennya dan bersifat menyeluruh bagi setiap wanita.


DAFTAR PUSTAKA


1.    Sarwono P. Ilmu Kebidanan, Jakarta, 2007.
2.    Syofyan,Mustika,et all. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004 
4.   Estiwidani, Dwana. 2008. Konsep Kebidanan, Yogyakarta: Fitramaya.
3.    Narulita, Rury Sari.2012.Kosep Kebidanan.Yogyakarta : Graha Ilmu






01 Oktober 2012

Filosofi Kebidanan

Diposting oleh Unknown di 10/01/2012 09:54:00 AM 0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini masyarakat sering kali merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan, bahkan tidak menutup kemungkinan mengajukan tuntutan kemuka pengadilan. Apabila seorang bidan merugikan pasien dan kemudian pasien tersebut menuntutnya maka media massa dan media cetak akan menjadikannya berita yang menarik dan tersebar luas dimasyarakat.
Hal tersebut tentu saja merupakan masalah yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada pasien. Dalam menjamin kualitas, efektifitas, dan efisiensi pelayanan kebidanan masing-masing bidan diharapkan memahami filosofi, definisi bidan, manfaat penggunaan Standar asuhan kebidanan serta evaluasi penerapan standar.
Dalam hal ini penulis mencoba memaparkan mengenai filosofi kebidanan. Filosofi kebidanan adalah keyakinan / pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka berfikir dalam memberikan asuhan kepada klien, yang meliputi tujuh aspek yang telah diyakini oleh bidan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum
Memparkan mengenai filosofi, definisi bidan dan pelayanan kebidanan

1.2.2 Tujuan khusus
☺ Menjelaskan pengertian filosofi
☺ Menjelaskan pengertian bidan
☺ Menjelaskan tinjauan filosofi dalam ilmu kebidanan
☺ Menjelaskan filosofi kebidanan
☺ Menjelaskan pelayanan kebidanan


BAB II
FILOSOFI BIDAN

2.1 Pengertian Filosofi

2.1.1 Ditinjau dari segi bahasa
• Filosofi : Filsafat, falsafah
• Secara harfiah filosofi adalah cinta pada kebijaksanaan (Neil Thompson, 2001 : 64)
• Filosofi ilmu yang mengkaji tentang akal budi mengenai hakikat yang ada (sebab, asal dan hukumnya)(kamus ilmiah populer, 2002)
• Filosofi adalah angapan, pandangan hidup, sikap batin yang paling umum yang dimiliki orang atau masyarakat. (menurut KBBI)

2.1.2 Pendapat para ahli
Filosofi merupakan disiplin ilmu yang memperhatikan dan menggali dalil-dalil yang ada untuk dilaksanakan dalam keidupan sehari-hari. Jadi Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dasar-dasar dan penjelasan yang nyata (Chinn & Kramer, 1991 : 17)
Garis besar filosofi adalah pendekatanberpikir tentang kenyataan, termasuk tradisi, agama, aliran yang di anut oleh keberadaan dan fenomena. Filosofi adalah pendekatan berfikir tentang kenyataan meliputi tradisi, agama, marxime,existentialisme dan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Jadi Filosofi diartikan sebagai ilmu tentang sesuatu di sekitar kita dan penyebabnya. (Pearson dan Vaughan, 1988)
Diinterpretasikan seperti kebijaksanaan atau pengetahuan tentang sekeliling kita dan apa penyebabnya. Filosofi merupakan kalimat eksplisit tentang kepercayaan tentang nilai apa yang mempengaruhinya.
Filosofi adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap, dan kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideologi (Moya Davis, 1993).
Filosofi adalah sesuatu yang bisa memberikan gambaran dan berperan sebagai tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktek profesional.

Filosofi sering dianggap sebagai sesuatu yang :
a. Elit
Hanya untuk golongan tertentu (golongan berada) dan bukan untuk konsumsi umum.
b. Sulit
Beberapa aspek dari filosofi adalah sulit, beberapa aspek hampir tidak kentara, kompleks dan berbelit-belit. Tapi hal ini dapat dengan mudah dimengerti.
c. Obscure
Filosofi sering dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan sehari-hari, sebuah aktivitas dimana lebih difokuskan pada hal-hal yang tidak jelas dari pengalaman sehari-hari.
d. Abstrak
Jelas pada beberapa hal filosofi adalah abstrak. Filosofi mencoba untuk membangkitkan tingkat pengertian kita, yang pada tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan.
Bagaimanapun fakta bahwa banyak filosofi adalah tidak jelas / abstrak, tetapi tidak berarti bahwa hal itu berakibat tidak ada penerapan yang nyata / konkret. Filosofi merupakan suatu alat yang berharga dalam memfasilitasi proses menggabungkan teori dan praktek.

2.2 Pengertian bidan
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum period), memimpin persalian atas tanggungjawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapijuga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya (International Confederation of Midwives).
Bidan adalah seorang yang diakui secara regular dalam program pendidikan bidan, diakui yuridis, ditempatkan dan kualifikasi serta terdaftar di sector dan memperoleh izin melaksanakan praktik kebidanan. (WHO 1992, ICM dan FIGO 1992).
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Kepres No. 23 tahun 1994 pasal 1 butir 1 tentang pengankatan bidan sebagai pegawai tidak tetap).
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan lulus program pendidikan bidan sesuai dengan persyaratan yang berlaku (kemenkes No. 822/Menkes/SK/1993 pasal 1 butir 1 tentang penyelengaraan program pendidikan bidan).
Bidan adalah seorang perempuan yang telah engikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakuai pemerintah dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Permenkes No. 572/Menkes/PER/VI/1996 pasal 1 ayat 1 tentang registrasi dan praktik bidan).
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan (Permenkes RI No. 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang izin penyelengaraan praktik bidan).
Bidan adalah seorang perampuan yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku, dicatat(register), dan diberi izin secara sah untuk menjalankan praktik(IBI,2003).
Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah dan telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang ditentukan serta memperoleh ijasah yang terdaftar sebagai persyaratan utama untuk melakukan praktek sesuai profesinya (Depkes, 1996).




2.3 Tinjauan filosofi dalam ilmu kebidanan

2.3.1 Tinjauan keilmuan
 Pendekatan Ontologis
Secara ontologis ilmu membatasi ilmu penelaahan keilmuannya hanya pada daerah-daerah dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaahan yang berada dalam batas prapengalaman (penciptaan manusia) dan pasca pengalaman(surga dan neraka) diserahkan ilmunya kepada pengetahuan lain
.
 Pendekatan Epistemologis
Landasan epistemologis ilmu tercermin secara operasional dalam metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan
 Kerangka pemikiran yang bersifat logis, dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.
 Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut.
 Melakukan ferifikasi terhadap hipotesis termasuk untuk menguji kebenaran pendataan secara faktual

 Pendekatan Aksiologis
Aksiologis keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah baik secara internal, eksternal maupun sosial. Nilai internal berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah dalam memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah manusia. Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan penggunaanpengetahuan ilmiah. Nilai sosial menyangkut pandangan masyarakat yang menilai keberadaan suatu pengetahuan dan profesi tertentu.

2.3.2 Dimensi kefilsafatan ilmu kebidanan
Keberadaaan disiplin keilmuan kebidanan sama seperti keilmuan lainnya ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah jauh berkembang, sehngga dalam perjalanannya mulai dipertannyakan identitas dirinya sebagai satu disipin keilmuan yang mandiri. Lebih lanjut sering dipertanyakan adalah ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan pengetahuan kebidanan dengan ilmu yang lain.
Dimensi kefilsafatan keilmuan secara rebih rinci dapat dibagi menjadi tingkatan karakteristik yaitu :
~ Bersifat universal artinya berlaku untuk seluruh diasiplin ilmu yang bersifat keilmuan
~ Bersifat generic artinya mencirikan segolongan tertentu dari pengetahuan ilmiah
~ Bersifat spesifik artinya memiliki ciri-ciri yang khas dari sebuah disiplin ilmu yang membedakannya dari disiplin keilmuan yang lain.
Secara khusus setiap disiplin keilmuan mempunyai objek forma dan objek material mengenai wujud yang menjadi fokus penelaahannya, objek forma merupakan cara pandang terhadap sesuatu, sedangkan objek material merupakan substansi dari objek tertentu. Setiap disiplin keilmuan yang mandiri mempunyai objek forma dan objek material yang berbeda dengan disiplin ilmu lain. Dan ini menjadi kriteriauntuk menilai keberadaan suatu disiplin ilmu yang mandiri
Pemikiran dasar dalam ilmu kebidanan adalah memberdayakan seluruh kemampuan wanita untuk menghimpun kekuatan dalam dirinya dalam upaya proses reproduksi yang meliputi kehamilan, kelahiran, nifas dan perawatan anak.

2.3.3 Tubuh pengetahuan kebidanan
Disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karakteristik dan spesifikasi baik objek forma maupun objek material. Objek forma dari disiplin ilmu kebidanan adalah mempertahankan status kesehatan reproduksi termasuk kesejahteraan wanita sejak lahir sampai masa tuanya (menopause) termasuk berbagai implikasi dalam siklus kehidupannya. Objek material dari disiplin ilmu kebidanan adalah janin, bayi baru lahir, dan anak dibawah lima tahun (balita) dan wanita secara utuh atau holistik dalam siklus kehidupannya (kanak-kanak, pra-remaja, remaja, dewasa muda, dewasa, lansia dini, dan lansia lanjut) yabg terfokus pada kesehatan reproduksi.


Berdasarkan pemikiran dasar objek forma dan objek material disusunlah tubuh pengetahuan kebidanan (body of midwifery knowledge) yang dikelompokkan menjadi empat yaitu :
1. Ilmu dasar
antara lain anatomi, fisiologi, mikrobioogi dan parasitologi, patofisiologi, fisika dan biokimia
2. Ilmu-ilmu sosial
antara lain pancasila dan wawasan nusantara, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sosiologi, antropologi, psikologi, administrasi dan kepemimpinan, ilmu komunikasi, humaniora dan pendidikan (prinsip belajar dan mengajar)
3. Ilmu terapan
Kedokteran, farmakologi, epidemiologi, statistik, teknik kesehatan dasar/keperawatan dasar, paradigma sehat, ilmu gizi, hukum kesehatan, kesehatan masyarakat, metode riset.
4. Ilmu kebidanan
Dasar-dasar kebidanan (perkembngan kebidanan, registrasi dan organisasi profesi dan peran serta fungsi bidan), teori dan model konseptual kebidanan, siklus kehidupan wanita, etika dan etiket kebidanan, pengantar kebidanan profesional (konsep kebidanan, definisi dan lingkup kebidanan dan manajemen kebidanan), teknik dan prosedur kebidanan, asuhan kebidanan dalam kaitan kesehatan reproduksi (berdasarkan siklus kehidupan manusia dan wanita), tingkat dan jenis pelayanan kebidanan, legislasi kebidanan dan praktek klinik kebidanan.

2.4 Filosofi kebidanan

2.4.1 Pengertian

Filosofi kebidanan merupakan keyakinan / pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka fikiran dalam memberikan asuhan kepada klien, yaitu:

1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada.
2. Keyakinan tentang perempuan
Bidan yakin bahwa setiap perempuan merupakan pribadi yang unik, tidak sama baik fisik, emosional, spiritual dan budayanya. Dia punya hak untuk mengontrol dirinya, keinginan, harapan dan kebutuhannya patut dihormati.
3. Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Fungsi utama dari Askeb adalah memastikan kesejahteraan janin dan ibunya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya. Proses fisiologi normal harus dihargai dan dipertahankan bila bermasalahgunakan teknologi tepat guna dan rujuk bila perlu.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan terhadap perempuan patut dihormati. Keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan. Perempuan punya hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempat melahirkan.
5. Keyakinan tentang asuhan
Bidan yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan Bidan yakin bahwa kesehatan secara menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan obyektif, konseling serta memfasilitasi klien yang menjadi tanggungjawabnya. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat. Oeh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan dan keluarganya.
6. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya atas indikasi, rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi mandiri, bekerjasama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.


7. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya
Bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, kemitraan dan pemberdyaan perempuan serta tim kesehatan lainnya selama memberikan asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Asuhan, dukungan, bimbingan serta kepedulian kepada klien dalam membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan.

2.4.2 Pendapat para ahli

2.4.2.1 IBI
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.

2.4.2.2 ANCM
1 Setiap individu mempunyai hak untuk meyakini bahwa setiap individu berhak untuk merasa aman, mendapat pelayanan kesehatan yang memuaskan dengan memperhatikan martabatnya.
2 Bidan meyakini bahwa kehamilan, persalinan merupakan proses yang normal.
3 Asuhan kebidanan difokuskan kepada kebutuhan individu, keluarga untuk perawtan fisik, emosi dan hubungan sosial.
4 Klien ikut terlibat dalam menentukan pilihan.
5 Asuhan kebidanan berkesinambungan mengutamakan keamanan, kemampuan klinis dan tanpa intervensi pada proses normal.
6 Meningkatkan pendidikan pada perempuan sepanjang siklus kehidupan.

6.1.1.1 Linda V. Walsh

Filosofi kebidanan berprinsip pada asuhan kebidanan :
 proses kelahiran merupakan sesuatu yang fisiologis
 non intervensi/cara sederhana
 aman, berdasarkan evidence based
 orientasi pada ibu secara komprehensif
 menjaga privasi/kerahasiaan ibu
 membantu ibu dalam menciptakan proses yang fisiologis
 memberi informasi, penjelasan dan konseling yang cukup
 mensupport ibu dan keluarga agar aktif
 menghormati praktek (adat, keyakinan dan agama)
 menghormati kesehatan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu
 usaha promosi dan prevention

6.1.2 Prinsip dasar filosofi kebidanan

o Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar dalam memberikan asuhan yang baik
o Ibu adalah fokus dalam memberikan asuhan
o Memberikan pilihan pada ibu untuk melahirkan
o Menggunakan seluruh ketrampilan bidan
o Asuhan yang berkesinambungan
o Asuhan dasar komunitas
o Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
o Memberikan asuhan yang ramah kepada ibu dan bayinya

6.1.3 Filosofi asuhan kebidanan (IBI,2003)

1 Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional diakui oleh International Confederation of Midwives (ICM), FIGO dan WHO.
2 Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman dan KB.
3 Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
4 Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medis.
5 Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6 Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.
7 Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
8 Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9 Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
10 Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang professional dan interaksi social serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
11 Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.

2.5 Pelayanan Kebidanan
2.5.1 Pengertian

Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kaum perempuan khusunya ibu dan anak.

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yg diberikan oleh bidan yg telah terdaftar (teregister) yg dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. (Dra.Hj. Suryani soepardan, Dipl.M,MM, 2008 : 4-5)

2.5.2 Jenis Layanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan dibedakan berdasarkan kewenangan bidan, yaitu :
1. Layanan Kebidanan Primer/Mandiri
Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan spenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2. Layanan Kolaborasi
Merupakan asuhan kebidanan yan diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua pemberi layanan yang terlibat (misalnya bidan,dokter dan atau tenaga kesehatan professional lainya). Bidan adalah anggota tim.

3. Layanan Rujukan
Merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada dokter,dan atau tenanga professional lainya untuk mengatasi masalah kesehatan klien diluar kewenangan bidan dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.

2.5.3 Wewenang Bidan
Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Ibu

Pelayanan kesehatan ibu dibrikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan yang meliputi :
1. Episiotomi
2. Penjahitan luka jalan lahir tingkat 1 dan 2
3. Penanganan Kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan
4. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
5. Pemberian Vit-A dosis tinggi pada ibu nifas
6. Fasilitas atau bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif
7. Pemberian uterotonika pada menejemen aktif kala 3 dan postpartum
8. Penyuluhan dan konseling
9. Bimbingan pada kelompok ibu hamil
10. Pemberian surat keterangan kematian
11. Pemberian surat keterangan cuti bersalin

b. Pelayanan Kesehatran Anak

Pelayanan kesehatan anak diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah yang meliputi :
1. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resisusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi Vit-K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal( 0-28 hari) dan perawatan tali pusat.
2. Penanganan Hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk
3. Penanganan kegawatdarutan, dilanjutkan dengan perujukan
4. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
5. Pemntauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
6. Pemberian konseling dan penyuluhan
7. Pemberian surat keterangan kelahiran
8. Pemberian surat keterangankematian

c. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana

Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana berwenang untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, dan memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom. Bidan yang menjalankan program pemerintah berwenang melakukan pelayanan kesehatan meliputi :
1. Pemberian alat kontrasepsi suntukan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit
2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan interfensi usus penyait kronis tertentu dibawah supervise dokter
3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang di tetapkan
4. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dibidang kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolag dan remaja, dan penyehatan lingkungan
5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah, dan anak sekolah
6. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
7. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap infeksi menular seksual (IMS) termasuk pemberian kondom dan penyakit lainya.
8. Pencegahan NAPZA melalui edukasi dan informasi
9. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah



BAB III
KESIMPULAN

Bidan merupakan partner bagi wanita yang dapat memberikan asuhan kebidanan yang nyaman bagi wanita, sehingga bisa disebut sebagai profesi yang peduli dengan kesehatan wanita. Dalam memberikan asuhan, bidan mempunyai suatu keyakinan atau falsafah yang berpusat pada nilai, sikap dan kepercayaan tentang konsep yang mendasari kehidupannya dan pelayanan kepada masyarakat.
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan ( post partum period ), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak
Filosofi kebidanan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan panduan atau kerangka pikiran dalam memberikan asuhan kebidanantermasuk didalamnya yaitu tinjauan keilmuan falsafah kebidanan, dimensi kefilsafatan ilmu kebidanan, serta disiplin keilmuan kebidanan yang mempunyai karakteristik dan speifikasi baik objek form maupun objek material.
Dengan demikian filosofi kebidanan akan menyediakan kerangka kerja dan pondasi yang kuat dalam mengevaluasi efektifitas asuhan kebidanna guna meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA

1. IBI, Standar Profesi Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2002.
2. Mustika Sofyan dkk, 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan, PP IBI, 2001.
3. Linda V. Walsh, Midwifery Community Based Care During the Childbearing Year, WB. Sauders Company, USA, 2001.
4. Neil Thompson, Theory and Practise in Human Services, Open University Press, Buckingham, Philadelphia, 2000.
5. Suryani, Dasar-Dasar dan Standar Asuhan Kebidanan bagi Bidan di RS dan Puskesmas, Sekretariat PD IBI Jabar, 2003.
6. Narulita, Rury Sari.2012.Kosep Kebidanan.Yogyakarta : Graha Ilmu
 

Ivadhatulrisma's blog