23 April 2013

JURNAL KEBIDANAN

Diposting oleh Unknown di 4/23/2013 08:03:00 AM

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENJALANKAN PROGRAM SENAM HAMIL DENGAN
LAMA PERSALINAN DI RS PANTI WILASA CITARUM
SEMARANG
Fitri Widyastuti. *)
Wagiyo **), Purnomo **)
*) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang,
**) Dosen Program Studi D3, D4 Ilmu Keperawatan Poltekes Semarang,
**) Dosen Program Studi D3,D4 Ilmu Keperawatan Poltekes Semaran.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kurangnya minat ibu hamil yang mengikuti program senam hamil meskipun mereka tahu tentang manfaat senam hamil dalam proses persalinan dan kelahiran, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan tingkat kepatuhan ibu hamil trimester III yang menjalankan program senam hamil dengan lama persalinan. Penelitian ini merupakan penelitian crosectional untuk melihat adanya hubungan tingkat kepatuhan ibu hamil trimester III yang menjalankan program senam hamil dengan lama persalinan di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang menjalani program senam hamil di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang, teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Metode pengambilan data dalam penelitian ini melalui studi dokumentasi. Uji analisis statistik yang digunakan adalah chi-square dengan hasil x2hitung (4,041) lebih besar dari x2tabel (3,841) artinya ada hubungan antara tingkat kepatuhan menjalankan program senam hamil selama trimester III dengan lama persalinan.
Kata Kunci : Senam Hamil dan Lama Persalinan

PENDAHULUAN
Kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah bagi seorang wanita, pada masa kehamilan tubuh akan banyak mengalami adaptasi fisiologi dan psikologi. Adaptasi fisiologi terdiri dari perubahan sistem reproduksi, perubahan sistem kardiovaskuler, perubahan sistem pernapasan, perubahan sistem gastrointestinal, perubahan sistem renal, perubahan sistem endokrin, perubahan dinding perut dan kulit, serta perubahan metabolik sedangkan perubahan psikologi terdiri dari stressor pada saat kehamilan dan perubahan psikologi kehamilan (Purwaningsih & Fatmawati, 2010, hlm.39).
Selama kehamilan upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu harus diperhatikan, antara lain pentingnya pelaksanan senam hamil bagi ibu-ibu hamil, karena senam hamil selain dapat mengendurkan ketegangan dan perasaan cemas, senam hamil juga dapat mencegah terjadinya kelainan letak janin (Sholihan, 2008, hlm.118).
Senam hamil dapat dimulai dari umur kehamilan setelah 22 minggu (Kusmiyati, 2010, hlm.172). Wanita hamil yang menjalani olahraga secara teratur sesuai kebutuhannya selama kehamilan, proses persalinannya akan berjalan lancar dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu akan jarang mengalami keluhan-keluhan yang biasa terjadi pada ibu hamil seperti sakit punggung (Murbikin, 2008, hlm.146).
Pada penelitian yang telah dilakukan tahun 1989 yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology yang disebutkan pada penelitian Aisyah (2008) membuktikan bahwa ibu-ibu yang melakukan kegiatan senam hamil cukup sering dan teratur selama tiga bulan (trimester) terakhir mengalami persalinan yang tidak begitu terasa sakit dibandingkan dengan persalinan para ibu yang tidak melakukan senam hamil.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Gunadi, K (1992 dalam Kadarti, 2009) pada tanggal 1 Juli 1990–1 Juli 1991 menyimpulkan bahwa senam hamil menurunkan insidensi partus lama, mal presentasi, inertia uteri (stimulasi persalinan) dan partus tindakan. Tujuan senam hamil adalah membuat elastis otot dan ligamen yang ada di panggul, memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi dan relaksasi, serta mengatur teknik pernafasan sehingga otot-otot dapat berfungsi secara optimal untuk menjalani persalinan yang normal dengan lama persalinan yang normal pula (kurang dari 24jam).
Latihan senam hamil merupakan suatu yang masih baru dikalangan penduduk Indonesia. Bagi masyarakat kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya latihan senam hamil ini bukanlah suatu hal yang aneh, tetapi tidak berarti semuanya mengerti dan menyadari bahwa latihan senam hamil berguna bagi wanita hamil. Justru masyarakat kota yang telah modern dan maju inilah yang memerlukan latihan fisik, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan hamil (Januarahmawati, 2008, ¶3).
Di Semarang khususnya di RS. Panti Wilasa Citarum telah diprogramkan latihan senam hamil dua kali dalam seminggu. Dari data yang di peroleh di RS. Panti Wilasa Citarum pada bulan Januari-Desember 2010 terdaftar sekitar 107 ibu hamil yang mengikuti program senam hamil. Dari data laporan persalinan bulan Januari-Juli 2011 terdapat 138 persalinan primigravida secara spontan dan cukup bulan dengan presentase 25,37 % ibu yang melahirkan dengan waktu yang lebih singkat karena mengikuti senam hamil.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa senam hamil sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Namun pelaksaanaan senam hamil yang tidak teratur dapat mempengaruhi lamanya persalinan dan dapat juga berdampak buruk terhadap ibu dan janin. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tujuan mengetahui adakah hubungan tingkat kepatuhan ibu hamil trimester III yang menjalankan program senam hamil dengan lama persalinan di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian crosectional yang tujuannya adalah untuk mencari adanya hubungan tingkat kepatuhan ibu hamil trimester III yang menjalankan program senam hamil dengan lama persalinan di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 25 Oktober–24 Desember 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di RS. Panti Wilasa Citarum, Semarang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang ibu primigravida yang melahirkan cukup bulan serta yang menjalankan program senam hamil selama trimester III. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan total sampling.
Metode pengambilan data dalam penelitian ini melalui studi dokumentasi. Dalam melakukan pengumpulan data peneliti mendapatkan data primer dengan cara wawancara secara langsung kepada responden yang melahirkan di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang. Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder peneliti melakukan observasi yaitu dengan melihat data absensi program senam hamil untuk melihat tingkat kepatuhan menjalankan senam hamil serta melihat catatan hasil laporan persalinan untuk melihat lama persalinan responden. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah melalui tahapan editing, coding dan entry data. Setelah itu dilakukan proses analisis data secara univariat dan bivariat.
Pada analisis univariat akan menggambarkan mengenai karakteristik responden meliputi umur responden, umur kehamilan, tingkat kepatuhan menjalankan senam hamil dan lama persalinan yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Sedangkan pada analisis bivariat akan menggambarkan mengenai hubungan tingkat kepatuhan menjalankan senam hamil selama trimester III dengan lama persalinan di mana uji yang digunakan adalah uji chi-square.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Umur Responden
Tabel 1
Distribusi frekuensi umur responden di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang pada tanggal 25 Oktober-24 Desember 2011 (n=30)
Responden (tahun)
Frekuensi
Presentase
20-22
23-25
26-28
29-31
9
7
10
4
30,0
23,3
33,3
13,4
Total
30
100,0
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu-ibu yang berusia produktif yaitu antara umur 20-30 tahun. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pernyataan Hidayatullah (2010, ¶2), usia ideal wanita untuk hamil adalah 20-35 tahun, pada usia tersebut merupakan usia yang aman untuk melahirkan dan masa kesuburan sedang dalam kondisi puncak. Wanita yang usianya melebihi 35 tahun kesuburannya mulai turun sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Komplikasi selama kehamilan lebih sering terjadi ketika wanita mencapai umur ≥35 tahun.
Pernyataan teori tersebut diatas diperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Daryono tentang gambaran karakteristik ibu hamil yang mengikuti senam hamil di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi dengan hasil penelitian dari 39 responden ibu hamil yang mengikuti program senam hamil di Puskesmas tersebut, pada kelompok umur 20-23 tahun sebanyak 31 orang (79,5%) dan pada kelompok umur >35 tahun 8 orang (20,5%).

2. Karakteristik Umur Kehamilan Responden
Tabel 2
Distribusi frekuensi umur kehamilan responden di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang pada tanggal 25 Oktober-24 Desember 2011 (n=30)
Umur kehamilan (minggu)
Frekuensi
Presentase
37-39
40-42
20
10
66,7
33,3
Total
30
100,0

Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa umur kehamilan responden merupakan umur kehamilan yang normal yaitu antara 37-41 minggu. Menurut teori yang disebutkan bahwa umur kehamilan normal berkisar dalam rentang 37-41 minggu (Sumapraja,1993 dalam Maryunani, 2010, hlm.35), hal ini diperkuat oleh Bobak, Lowdermilk, dan Jensen (2004, hlm.77) bahwa kehamilan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar, atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau 280 hari dan lama kehamilan dihitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir (last menstrual period).
Persalinan yang umur kehamilannya belum mencapai 37 minggu disebut persalinan prematur sedangkan kehamilan yang lebih dari 42 minggu disebut kehamilan serotinus atau postmatur dan diakhiri dengan persalinan anjuran. Meskipun taksiran melahirkan dapat diramalkan berdasarkan hari pertama haid terakhir namun kenyataanya tidak lebih dari 10% wanita melahirkan pada tanggal yang telah ditetapkan (biasanya diperkirakan sekitar 40 minggu pada kehamilan). Sekitar 50% wanita melahirkan dalam waktu 1 minggu (sebelum dan sesudah), dan hampir 90% melahirkan dalam waktu 2 minggu pada tanggal yang telah ditetapkan (Utama, 2010, ¶2).
3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepatuhan Menjalankan Program Senam Hamil
Tabel 3
Distribusi frekuensi tingkat kepatuhan menjalankan senam hamil selama trimester III di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang pada tanggal 25 Oktober-24 Desember 2011 (n=30)
Tingkat kepatuhan
Frekuensi
Presentase
Patuh
Tidak patuh
11
19
36,7
63,3
Total
30
100,0

Senam hamil merupakan suatu tindakan olah raga yang dilakukan oleh ibu hamil yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan calon bayi yang dikandungnya juga dapat membuat elastis otot-otot rahim, serviks dan otot-otot dasar panggul. Senam hamil akan sangat diperoleh manfaatnya jika dilakukan secara rutin yaitu minimal satu kali dalam seminggu yang dimulai saat umur kehamilan 24 minggu (Evariny, 2007, dalam Roosytasari, 2009).
Wanita hamil yang menjalani olahraga secara teratur sesuai kebutuhannya selama kehamilan, proses persalinannya akan berjalan lancar dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu akan jarang mengalami keluhan-keluhan yang biasa terjadi pada ibu hamil seperti sakit punggung (Murbikin, 2008, hlm.146).
Teori tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Verawati (2003) dengan judul “hubungan senam hamil yang teratur dengan proses persalinan di Klinik Bidan Praktek Swasta, Yogyakarta” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang melakukan senam hamil secara teratur proses persalinannya lebih banyak yang berlangsung secara normal, ada hubungan yang signifikan antara senam hamil teratur dengan proses persalinan.
4. Distribusi Frekuensi Lama Persalinan
Tabel 4
Distribusi frekuensi lama persalinan responden di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang pada tanggal 25 Oktober-24 Desember 2011(n=30)
Lama persalinan
Frekuensi
Presentase
Normal
Lambat
12
18
40,0
60,0
Total
30
100,0

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh Maryunani (2010, hlm.40) tanda-tanda persalinan akan segera berlangsung apabila terjadi: his persalinan yang sifatnya teratur; interval makin pendek dan kekuatannya makin besar, pengeluaran pembawa tanda yaitu lendir bercampur darah, pendataran dan pembukaan (dilatasi) dari servik uteri, serta pengeluaran cairan ketuban. Pecahnya ketuban menandakan persalinan akan segera dimulai.
Tahap-tahap persalinan menurut Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004) ada 4 tahap yaitu kala I berlangsung sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur sampai dilatasi serviks lengkap, kala II berlangsung sejak dilatasi serviks lengkap sampai janin lahir, kala III berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir, dan kala IV merupakan periode observasi pasca persalinan yang ditetapkan berlangsung kira-kira 2 jam setelah plasenta lahir.
Teori yang disebutkan oleh Sumapraja (1993, dalam Maryunani, 2010, hlm.35), menyatakan bahwa persalinan normal adalah proses kelahiran janin pada usia cukup bulan (aterm), pada letak memanjang dan presentasi kepala, yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran selesai dalam waktu kurang dari 24 jam. Ada banyak faktor yang mempengaruhi lamanya persalinan antara lain adalah 5P (Passenger, Passage, Power, Possition, dan Psychologis respons).
Teori tersebut diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Usman (2009) di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang pada bulan Januari-Maret 2009 tentang hubungan senam hamil dengan power ibu pada proses persalinan kala II. Dengan hasil penelitian dari 326 persalinan, terdapat 186 persalinan secara abnormal dan hanya 140 persalinan normal.
5. Hubungan Tingkat Kepatuhan Menjalankan Program Senam Hamil Dengan Lama Persalinan.
Tabel 5
Hubungan tingkat kepatuhan menjalankan program senam hamil dengan lama persalinan di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang pada tanggal 25 Oktober-24 Desember 2011 (n=30)
Tingkat kepatu-han
Nor-mal
Lam-bat
Total
x2 hi-tung
Patuh
7
63,6%
4
36,4%
11
100%


4,041
Tidak patuh
5
26,3%
14
73,7%
19
100%
Jumlah
12
40,0%
18
60,0%
30
100%

Di dalam konsep senam hamil yang dikemukakan oleh Hilal (2009) dijelaskan bahwa senam hamil dilakukan untuk mempersiapkan fisik ibu dalam proses persalinan dan kelahiran. Melalui latihan senam hamil diharapkan persalinan dapat berjalan secara normal, dapat mengurangi rasa sakit dan ibu tidak merasa takut serta mempunyai kepercayaan diri yang mantap saat menjalani proses persalinan dan kelahiran.
Teori tersebut diperkuat oleh teori yang dijelaskan oleh Evariny (2007, ¶4), manfaat lain dari pelaksanaan senam hamil adalah melatih pernafasan agar ibu dapat bernafas dengan baik sehingga dapat memberi oksigen yang cukup bagi bayi yang dikandungnya. Latihan pernapasan ini sangat bermanfaat bagi ibu agar siap menghadapi persalinan dan memudahkan proses persalinan normal karena ibu sudah dapat melakukan pernapasan untuk mengejan dengan baik.
Teori tersebut diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilal (2009) di Klinik Bidan Praktek Yogyakarta tentang pengaruh senam hamil terhadap lamanya proses persalinan yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara senam hamil terhadap lamanya proses persalinan. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa senam hamil yang dilakukan secara teratur digunakan untuk mempersiapkan fisik ibu dalam proses kehamilan dan persalinan.
Penelitian yang telah dilakuka oleh Gunadi, K (1992 dalam Kadarti, 2009) pada tanggal 1 Juli 1990–1 Juli 1991 menyimpulkan bahwa senam hamil menurunkan insidensi partus lama, mal presentasi, inertia uteri (stimulasi persalinan) dan partus tindakan. Tujuan senam hamil adalah membuat elastis otot dan ligamen yang ada di panggul, memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi dan relaksasi, serta mengatur teknik pernafasan sehingga otot-otot dapat berfungsi secara optimal untuk menjalani persalinan yang normal dengan lama persalinan yang normal pula (kurang dari 24jam).

SIMPULAN
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : gambaran tingkat kepatuhan ibu yang menjalankan program senam hamil adalah sebagian besar ibu tidak patuh yaitu sebanyak 63,3%, pengukuran lama persalinan mulai dari timbulnya tanda-tanda pasti persalinan sampai akhir kala III ada 60.0% ibu yang menjalani persalinan lambat (lebih dari 24 jam), ibu bersalin yang patuh menjalankan program senam hamil dengan lama persalinan yang normal ada 63,6% sedangkan ibu yang tidak patuh menjalankan senam hamil dengan lama persalinan yang lambat ada 26,3%. Hasil uji statistik diperoleh x2hitung lebih besar dari x2tabel maka terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan ibu hamil trimester III yang menjalankan program senam hamil dengan lama persalinan di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang.

SARAN
Setelah peneliti menyimpulkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat
Bagi masyarakat khususnya ibu hamil disarankan agar rutin menjalankan senam hamil supaya saat persalinan tiba dapat berjalan lancar dengan waktu persalinan yang normal yaitu kurang dari 24 jam.
2. Bagi pelayanan kesehatan
Mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan senam hamil maka sebaiknya pelayanan kesehatan menyediakan sarana untuk melatih dan mengajarkan senam hamil bagi ibu-ibu hamil.
3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Bagi Institusi Pendidikan khususnya bidang Keperawatan materi tentang senam hamil sangat dianjurkan untuk dijadikan materi pembelajaran supaya para mahasiswa dapat memperkenalkan lebih dalam lagi tentang manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan senam hamil kepada ibu-ibu hamil melalui pendidikan kesehatan misalnya.
4. Bagi peneliti dan perkembangan ilmu keperawatan
Untuk penelitian selanjutnya diusulkan untuk merencanakan pengambilan sampel lebih banyak dengan waktu penelitian yang lebih lama agar lebih mewakili jumlah populasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. (2008). Gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Rawasari Kota Jambi tahun 2008. 8(2).69.
Bobak; Lowdermilk; Jensen. (2004). Buku ajar keperawatan maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC.
Daryono. (2008). Gambaran karakteristik ibu hamil yang mengikuti senam hamil di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2008. file:///jurnal-senam-hamil/gamb-karakteristik-bumil-di-puskesmas-jambi.htm/ diperoleh tanggal 2 Februari 2012.
Evariny. (2007). Manfaat senam hamil bagi ibu hamil. http://manfaat-senam-hamil.com/ diperoleh tanggal 16 Februari 2012.
Hidayatullah, Sony. (2010). Umur ideal bagi para wanita untuk hamil. http://www.umur-ideal-bagi-para-wanita-untuk-hamil.com/ diperoleh tanggal 4 Januari 2012.
Hilal, Yus Susahana. (2009). Pengaruh senam hamil terhadap lamanya proses persalinan di Klinik Bidan Praktek Yogyakarta. file:///D:/PENGARUH-SENAM-HAMIL-TERHADAP-LAMANYA-PROSES-PERSALINAN-DI-KLINIK-BIDAN-PRAKTEK-YOGYAKARTA.htm/ diperoleh tanggal 4 Januari 2012.
Januarahmawati, david. (2008). Hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan sikap ibu tentang senam hamil di RSU Islam Kustati Surakarta. http://etd.eprints.ums.ac.id/893/ diperoleh 18 April 2011.
Kadarti, Sri Isnin. (2009). Hubungan senam hamil terhadap kelahiran bayi spontan. www.UMS.com/ diperoleh tanggal 4 Januari 2012.
Kusmiyati, Yuni. (2010). Penuntun praktikum asuhan kehamilan. Yogyakarta: Fitramaya.
Maryunani, Anik. (2010). Nyeri dalam persalinan “Teknik dan cara penanganannya”. Jakarta: TIM (Trans Info Media).
Murbikin, Imam. (2008). Panduan bagi ibu hamil dan melahirkan. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Purwanigsih, Wahyu., & Fatmawati, Siti. (2010). Asuhan keperawatan maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Roosytari, Locana. (2009). Hubungan antara senam hamil dengan proses persalinan normal di Rumah Bersalin As Syifa’ul Ummah Grobogan. www.UMS.com/ diperoleh tanggal 4 Januari 2012.
Saminem. (2009). Seri asuhan kebidanan kehamilan normal. Jakarta: EGC.
Sholihan, Lutfiatus. (2008). Panduan lengkap hamil sehat. Yogyakarta: DIVA Press.
Utama, Bobby Indra. (2010). Masalah waktu persalinan. http://www.medicastore.com/
8
Masalah Waktu Persalinan/ diperoleh tanggal 2 Februari 2012.
Usman, Yerniah Iswanti. (2009). Hubungan senam hamil dengan power ibu pada proses persalinan kala II di RS. Panti Wilasa Citarum Semarang. file:///D:/index.php.htm/ diperoleh tanggal 4 Februari 2012.
Verawati. (2003). Hubungan senam hamil yang teratur dengan proses persalinan di Klinik Bidan Praktek Swasta di Yogyakarta. file:///pengaruh–senam-hamil-terhadap-lamanya-proses-persalinan-di-klinik-bidan-praktek-swasta-di-yogyakarta.htm/ diperoleh tanggal 4 Februari 2012.
9

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ivadhatulrisma's blog